Monday, July 02, 2007

Krisis Lebah dan Keserakahan Manusia

Kamis 17 Mei 2007, salah satu stasiun TV mengabarkan kehebohan di Amerika tentang menghilangnya jutaan lebah. Akibatnya bukan hanya meruginya para pengusaha madu, akan tetapi banyak yang baru tersadarkan bahwa banyak tanaman bahan makanan seperti brokoli, apel dan sebagainya yang sangat bergantung pada lebah. tentunya akan mengganggu supply makanan di Amerika oleh karena itu para ahli berjuang keras menemukan jawabannya. Ternyata hal ini bukan merupakan hal yang baru karena gejalanya sudah timbul sejak bertahun-tahun yang lalu dengan sebutan Colony Collapse Disorder (CCD) yang selain ditemukan di 27 negara bagian di Amerika Serikat, juga Canada, Brazil, Eropa dan Taiwan.

Jika hal ini terus berlanjut, bukan mustahil bahwa pada suatu saat buah dan sayuran yang membutuhkan lebah dalam penyerbukannya karena kelangkaanya akan menjadi komoditi yang sangat mahal.

Temuan sementara, konon menghilangnya lebah-lebah ini disebabkan karena pestisida yang digunakan oleh petani, yang sepertinya membuat lebah-lebah ini jadi kehilangan kekebalannya, sebagaimana AIDS menyerang manusia. Sebab lain yang mungkin adalah banyaknya pemancar untuk telepon selular yang gelombangnya mengganggu navigasi lebah, sehingga lebah-lebah pekerja ini menjadi tidak tahu arah dan tidak dapat kembali ke sarang, sehingga menyebabkan ratu lebah (sebagai pemegang peranan pusat dalam reproduksi) serta lebah-lebah muda kekurangan makanan kemudian mati.

Islam sendiri dalam Al Quran memberikan perhatian khusus pada lebah, sampai ada satu surat yang khusus di namakan An Nahl (lebah). Lebah sebagai hewan yang sangat berguna bagi makhluk lainnya, yang menghasilkan madu yang dapat menjadi makanan, minuman sekaligus obat untuk berbagai penyakit bagi manusia. Cendekiawan muslim Harun Yahya juga membuat kajian mendalam tentang keajaiban lebah. Sebegitu pentingnya, ada juga orang yang bilang "If the bees disappeared off the face of the globe, then man would only have four years of life left."

Ada makna di balik semua pertanda, ada maksud dalam setiap hal yang terjadi di dunia. Mungkin saja, menghilangnya lebah-lebah ini adalah peringatan bagi manusia tentang hari akhir yang pasti akan datang. Dan mungkin saja kondisi yang memburuk masih bisa diperbaiki andai saja manusia memberikan perhatian lebih pada sekitarnya, terutama pada makhluk kecil bernama lebah yang selama ini begitu berjasa pada manusia. Mungkin juga jika manusia tidak lagi egois dan berbagi alam dan seisinya dengan makhluk lain, memperhatikan keseimbangkan ekologi dengan teknologi yang bersahabat dengan lingkungan. Dan memang manusia egois, perlu kegawatan yang mengancam kelangsungan hidupnya sendiri seperti ini untuk bisa membuat mereka sadar.

1 comment:

Anonymous said...

Baru saja saya cari-cari info tentang peternakan lebah madu, peluang bisnis serta prospeknya di net.. saya tertarik untuk membudidayakannya soalnya makin lama saya makin pesimis dengan penghasilan saya sebagai abdi negara yang sedikit tapi berbanding terbalik dengan dosa dan resikonya. Lha kok kebetulan pas buka blog anda saya nemu tulisan tentang lebah juga cuman dari sudut pandang berbeda, terus terang kalo tidak baca profil anda terlebih dahulu orang nggak bakalan mengira kalo basic anda adalah hukum. Sampeyan ini kalo menurut saya termasuk polymath yang ( kayaknya ) ngerti banyak hal, sampai urusan tawon pun bisa anda tulis.
Memangnya buku koleksi anda banyak ya ? atau berapa jam sih waktu yang anda gunakan untuk membaca dalam satu hari ? Saya sendiri suka baca sedikit dan suka koleksi buku yang juga masih sedikit, dari yang sedikit itu lebih sedikit lagi yang ilmiah, entah kenapa... dari dulu nggak pernah bisa nyetrum sama hal-hal butuh energi ekstra di otak.
Oh ya... kemarin ada hal yang menghebohkan di dekat rumah saya, ada bayi perempuan yang baru dilahirkan dibuang begitu saja dalam kardus mi instan di dekat tempat sampah. Beruntung cepat diketahui jadi masih bisa tertolong. Saya sempat melihat bayi perempuan cantik itu dan sampai sekarang masih nggak habis pikir orang tua macam apa yang sampai hati membuangnya karena saya sendiri bahkan tidak tega kalo dulu sering disuruh ortu untuk membuang anak kucing dengan alasan apapun. Pertanda apakah ini ? Dimanakah hati dan perasaan manusia jaman sekarang ?

Teringat bayi perempuan itu saya teringat anak lelaki saya yang sekarang bersama ibunya jauh dari saya, bulan ini umurnya genap dua tahun, sekedar mengingatnya dan membayangkan betapa beruntungnya anak saya karena kehadirannya di dunia tidak disia-siakan... saya merasa mata saya panas dan dan mengucap syukur... bahwa saya masih bisa terharu dan menangis untuk hal-hal semacam itu... saya masih belum kehilangan kemanusiaan saya.....